Halaman

Pacarku Superstar (Chapter 3)

“Anak-anak pada ngributin apa to?” tanya Tim pada John, salah satu anggota Tim baseball-nya. “Kok dari tadi sampe sekarang ngomongin penyanyi ganteng, siapa tuh? Benjamin…”
“Benjamin O’Donnell? Pendatang baru itu?”
“Nah, iya itu kali,” sahut Tim. “Emang seganteng apa to? Kok dipuji-puji segitunya.”
“Kamu nggak tahu?” John mengerutkan dahinya.
Tim menggeleng.
“Nih, coba kamu liat. Kebetulan aku punya MP4-nya di HP-ku,” John mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan menunjukkan sebuah video klip pada Tim.
“Lho, itu kan cowok yang aku liat kemaren,” seru Tim.
“Heh, kamu kok aneh gitu sih?” John mengerutkan dahinya lagi. “Seingetku, ini baru pertama kalinya aku liat kamu antusias sama cowok.”
Tim pun tersadar akan apa yang baru saja ia lakukan. “Ah, kamu aja yang nggak pernah ngerti,” Tim berusaha meyakinkan John dan dirinya sendiri. “Buktinya aku pernah kagum sama cowok, contohnya papaku.”
“Dasar kamu nih!” John mendorong kepala Tim dengan tangannya. “Jangan samain papa kamu sama cowok ini dong!”
Tim hanya meringis sambil mengelus-elus kepalanya.

Jadwal latihan baseball Tim semakin padat. Pertandingan baseball hampir dekat. Ia dan tim-nya benar-benar berjuang dekat keras.
Tapi semua itu tidak bisa menghentikan pikirannya untuk terus memikirkan “cowok Amerika” itu. Bahkan, tidak jarang ia tersenyum sendiri saat memikirkan pemuda yang mempesonanya.
Papa Tim yang pulang dari Australia tiga hari lalu, saat melihat putri satu-satunya terlihat suntuk pun mengajaknya pergi berlibur ke Amerika Serikat. Tim yang sudah cukup lelah dengan latihan baseball-nya pun menyetujui ajakan papanya. Ia memutuskan untuk mendahului teman-temannya ke Amerika Serikat seminggu sebelum pertandingan baseball dimulai.
Lagipula, mungkin ini adalah sebuah kesempatan bagiku agar dapat mengenal lebih dekat sosok Ben O’Donnell,pikir Tim yang rupanya benar-benar telah dimabuk asmara.
***
Di Amerika Serikat, musim panas merupakan musim libur yang sangat menyenangkan. Banyak orang yang berlibur dan bersenang-senang. Tim pun tak mau kalah. Ia bersama dengan Georgie Lawrensky, anak perempuan dari teman papanya berlibur ke pantai.
Apakah di Indonesia sedang musim panas juga?” tanya Georgie.
Tim menggeleng. “Sebentar lagi musim hujan,” jawabnya dengan bahasa Inggrisnya yang sangat fasih itu.
“Bagaimana dengan pertandingan baseball-mu minggu depan?” tanya Georgie yang rupanya tidak bisa diam walau hanya untuk sesaat.Apakah sudah siap?”
Tim mengangguk.
Wah, kelihatannya tim-mu bagus, ya?” puji Georgie.
“By the way, kamu tahu Ben O’Donnell, kan?” Tim memulai aksinya untuk mencari informasi tentang pemuda yang terus membayangi pikirannya.
Tentu saja!” sahut Georgie antusias. “Aku salah satu fans beratnya lho!”
“Begitukah?” Tim terperanjat dengan sikap Georgie yang rupanya sama saja dengan sikap teman-teman perempuannya di Indonesia.
Kau pasti fansnya juga, kan?” tebak Georgie.Kalau begitu, kau pasti akan senang mendengar apa yang akan ku beritahukan padamu.”
“Apa itu?” tanya Tim. Ia berharap ini adalah sebuah kesempatan besar untuk dapat bertemu dengan artis pendatang baru itu.
Aku satu sekolah dengan Ben O’Donnell!”
Benarkah?” sebongkah harapan besar baru saja muncul di depan Tim. ”Apa kau kenal dengannya? Tahu tentang dia, seperti nomor ponsel, alamat rumah, alamat email, atau apapun?”
Georgie diam sejenak.Itu yang selama ini kucari,” katanya.Tapi aku akan berusaha lagi.”
“Georgie,” Tim memeluk Georgie. Ini adalah hal yang pertama kali ia lakukan pada orang lain selain orang tuanya.Thanks.”
***

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Pacarku Superstar (Chapter 3)"

Banner Exchange

Neng Hepi Blog, Banner